Sukses

Survei: Prabowo Capres yang Paling Bisa Berikan Rasa Aman

Hal itu lantaran Prabowo dinilai dapat memberikan rasa aman yang kondusif bagi masyarakat Indonesia yang heterogen.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai sebagai capres yang disukai masyarakat. Hal itu lantaran mantan Danjen Kopassus tersebut dapat memberikan rasa aman yang kondusif bagi masyarakat Indonesia yang heterogen, pluralistik, dan toleran.

"Hasilnya adalah didapati bahwa Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto adalah calon Presiden yang paling memiliki kompetensi paling tinggi untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat Indonesia pasca Pemilu 2014," kata Direktur Eksekutif  lembaga Survey & Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara melalu pesan tertulisnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (8/4/2014).

Lembaga survei yang terdaftar di KPU ini juga menjelaskan, survei terbarunya kali ini ingin melihat berbagai sosok pemimpin yang dianggap publik paling dapat mengatasi persoalan sensitif bangsa Indonesia tersebut.

Indonesia dinilai memiliki potensi konflik dan diskriminasi tinggi akibat belum meratanya toleransi antarsesama warga negara. Eskalasi kekerasan atas nama sentimen primordial harus bisa diatasi pemimpin Indonesia ke depan.

"Publik menilai Prabowo Subianto adalah kandidat Presiden yang dinilai paling mampu melindungi kaum minoritas di Indonesia dari ancaman kekerasan," tutur Igor.

Dalam hasil survei itu, Prabowo mendapatkan persentase sebesar 26,5 persen, disusul Capres PDIP Joko Widodo 17,7 persen, Ketua Umum Hanura Wiranto 14,6 persen, serta Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sebesar 11,8 persen.

"Prabowo Subianto mendapat apresiasi yang paling baik pada bidang keamanan dalam negeri karena dipandang lebih punya ketegasan, keberanian, pengetahuan, dan kepastian dalam menciptakan stabilitas keamanan domestik," papar Igor.

Kepercayaan publik terhadap Prabowo pada bidang keamanan ini, menurut Igor tidak terlepas dari prestasinya sebagai komandan Kopassus yang memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma, yang menyelamatkan nyawa 10 dari 12 peneliti Ekspediti Lorentz ’95 yang disekap Organisasi Papua Merdeka.

"Dalam Survei ini, capres dengan latar belakang militer masih diminati publik daripada Capres dengan latar belakang sipil (pengusaha). Ada sekitar 40,5 persen responden lebih menghendaki tokoh berlatar belakang TNI yang menjadi presiden mendatang. Sedangkan yang menghendaki tokoh sipil hanya 21,4 persen," jelasnya.

Sementara untuk figur Calon Wakil Presiden (Cawapres), Igor menjelaskan masyarakat justru menginginkan figur sipil birokrat profesional yang hasilnya sebanyak 38,4 persen, seperti halnya Wapres Boediono yang sekarang  setia mendampingi Presiden SBY, diikuti oleh pengusaha (25 persen), tokoh parpol (18 persen), dan perempuan (15 persen) .

"Publik sekali lagi juga melihat keberanian dan ketegasan sebagai seorang Presiden mutlak dibutuhkan. Masyarakat mendambakan pemimpin yang bisa membangkitkan harga diri bangsa dan dihargai negara-negara tetangga, seperti dulu layaknya Sukarno dan Soeharto," imbuhnya.

Survei dilaksanakan pada 20 Februari 2013 hingga 20 Maret Januari 2014 di 33 Provinsi. Subjek survei adalah 12 Parpol peserta Pemilu 2014 dan tokoh sentral dari partai politik sebagai kandidat calon Presiden 2014.

Jumlah sampel sebanyak 1070 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Margin of error +/ 3 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara responden dengan pedoman kuisioner. Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan. Penentuan responden dalam setiap KK dilakukan dengan bantuan kish grid. Uji kualitas dilakukan melalui telephone-check dan spot-check sebesar 20 persen dari total sampel. (Yus Ariyanto)

Baca juga:

Usai Nyoblos, Prabowo Pantau Hitung Cepat di Kantor DPP Gerindra

Bakal Koalisi dengan PPP? Gerindra: Baru Kesepahaman

Logo Partai Tak Tampak, Baliho Prabowo Sempat Bikin Bingung

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini