Prabowo `Buka Pintu` Koalisi dengan PDIP

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjelaskan bahwa sejumlah permasalahan yang ada di Indonesia selama ini tidak dapat diselesaikan secara sendiri. Untuk itu, partainya kata Prabowo, bersedia berkoalisi dengan partai apapun guna membangun Indonesia ke depan termasuk dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Masalah bangsa ini sangat besar. Sehingga tidak mungkin diselesaikan oleh beberapa kelompok saja. Jadi harus koalisi dengan banyak pihak," ujar Prabowo Subianto di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (7/5/2014).

"Iya bisa saja (koalisi dengan PDIP). Saya rasa semua pihak yang ikut mempengaruhi masa depan bangsa Indonesia itu bisa berkoalisi," sambung dia.

Kendati demikian, Prabowo kembali mengingatkan bahwa dengan partai mana Gerindra akan berkoalisi akan ditentukan usai perhitungan hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) yang akan digelar pada 9 April nanti. "Belum pemilu belum koalisi, tunggu nanti (hasil pileg)," tandas Prabowo.

Pasang-surut kerap terjadi dalam hubungan Gerindra dan PDIP. Kedua partai ini pernah berkoalisi saat mengusung Mega-Prabowo sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2009 lalu. Meski dikalahkan pasangan SBY-Boediono, namun hubungan keduanya tetap berlanjut hingga Pilkada DKI Jakarta 2012 dengan mengusung Jokowi-Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur.

Keretakan mulai terlihat ketika PDIP secara resmi mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden yang akan diusung pada Pilpres 2014. Kubu Prabowo mempertanyakan sikap PDIP yang sebelumnya pernah berkomitmen untuk mengusung Prabowo sebagai presiden seperti yang tercantum dalam perjanjian Batu Tulis. Namun, PDIP membantah hal tersebut. Menurut PDIP tidak ada perjanjian partai berlambang banteng tersebut harus mendukung Prabowo pada Pilpres 2014.

Baca Juga:

Sindir Kubu PDIP, Prabowo Jangan Pilih Capres 'Mencla-mencle'

Din Syamsuddin Ajak Prabowo Berkoalisi dengan Rakyat

`Tantangan` Gerindra untuk Jokowi