Sukses

Roy Suryo Tolak Turunkan Baliho Kepemudaan Bergambar Dirinya

Roy Suryo mengaku tak marah atas desakan Bawaslu untuk mencabut baliho kepemudaan, tapi ia tak akan menurunkan iklan tersebut.

Liputan6.com, Yogyakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo untuk menurunkan baliho miliknya. Namun bukan hanya baliho caleg Roy Suryo, tapi juga baliho iklan kepemudaan soal Sumpah Pemuda yang diminta diturunkan.

Roy Suryo pada hari ini menurunkan 14 Alat Peraga Kampanye (APK) baliho miliknya di Jalan Magelang, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada masa tenang pemilu. Tapi ia mengaku tak akan menurunkan baliho soal kepemudaan, karena menurut dia, tak terkait dengan pemilu.

Lebih lanjut, Menteri bernama lengkap Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo mengaku tak marah atas desakan Bawaslu untuk mencabut baliho kepemudaan, tapi ia tak akan menurunkan iklan tersebut.

"Mari kita hormati minggu tenang. Semoga berjalan dengan lancar. Bukan marah dan bukan berang karena saya bukan golongan berang-berang. Panwaslu Kota Yogya, saya sudah copot baliho dan yang bukan APK akan masih ada," ujar Roy.

Pria yang maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) Demokrat Dapil DIY ini mengatakan, penurunan baliho calegnya dilakukan sebagai wujud menaati peraturan kampanye.

"Titik terakhir APK saya ada tanda coblos saya copot. APK saya ada 14 titik semua di Yogja. 5 Di antaranya berukuran besar. Ini dilakukan karena saya tahu aturan sehingga harus diturunkan," ujar Roy di Rumah Makan Pringsewu, Yogyakarta, Minggu (6/4/2014).

Roy berharap Panwaslu Yogyakarta tak mempermasalahkan baliho iklan masyarakat tentang sumpah pemuda tersebut. Sebab baliho tersebut bukan termasuk APK. Ia pun menegaskan bahwa menolak turunkan spanduk iklan kepemudaan bukanlah tindakan melanggar aturan kampanye.

"Kain atau bekasnya saya gunakan sebagai tenda atau krukup kendaraan. Setelah selesai lalu simpen. APK turun selesai," tandas Roy Suryo. (Raden Trimutia Hatta)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini