Sukses

Sandingkan Jokowi & Mahfud MD, PDIP: Saya Sampaikan ke Bu Mega

Sabam Sirait, menyatakan akan menyampaikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, terkait Joowi dan Mahfud MD yang akan besanding.

Liputan6.com, Jakarta - Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sabam Sirait, menyatakan akan menyampaikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, untuk menyandingkan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Calon Presiden (Capres) dengan tokoh NU.

"Saya akan sampaikan kepada Bu Mega, agar Jokowi sebaiknya berpasangan dengan tokoh NU," ungkapnya, dalam acara diskusi Aliansi Strategis Merah-Putih, di NAM Centre, Jumat (4/4/2014).

Ia menjelaskan, wacana pasangan capres-cawapres dari Nasionalis dengan Nahdliyin (Islam) bukanlah yang tak mungkin. Sebab, secara historical politic, NU sangat andil besar dalam membangun bangsa Indonesia sejak sebelum zaman kemerdekaan.

"Bahkan, seingat saya kalau seandainya Presiden Soekarno saat itu tidak dekat dengan tokoh-tokoh NU, mungkin saja Pak Soekarno dekat dengan PKI yang justru ingin merongrong keutuhan NKRI," terang pria yang dikenal orang dekat Megawati itu.

"Kami (PDIP) banyak belajar dan dibantu NU sedari dulu, begitu juga sebaliknya. Jadi, saya kira bukan hal yang tidak mungkin untuk kembali menyatukan visi membangun atau merawat Indonesia kedepan," tambahnya.

Ditempat yang sama, KH Shalahuddin Wahid menyatakan, NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia selalu memperhatikan dan berusaha berkontribusi untuk Bangsa. "Termasuk jika dimungkinkan untuk ikut memimpin negara ini ke depan," terang adik Almarhum KH Abdurrahman Wahid itu.

Gus Sholah, begitu akrab disapa, menegaskan sejumlah tokoh NU mempunyai kemampuan untuk diberi amanah memimpin Indonesia. Namun, melihat kondisi Indonesia yang karut marut dibidang penegakan hukum, ia menilai Mantan Ketua MK Mahfud MD dinilai orang tepat untuk mendampingi Jokowi.

"Sebenarnya kalau tokoh NU yang banyak, tapi melihat kebutuhan saat ini kan soal penegakan hukum. Nah, di NU kita punya Pak Mahfud yang integritasnya sudah tak diragukan lagi dalam menegakkan hukum, terutama ketika memimpin MK," urai Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur itu.

Sementara itu, Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah, Yusuf Khudori mengatakan, hadirnya sosok Mahfud MD sebagai bakal calon presiden PKB bisa mengobati kerinduan warga NU terhadap almarhum Gus Dur.

"Sejak ditinggal (wafat) oleh Gus Dur, geliat politik NU seperti kehilangan induk. Tetapi, kehadiran Pak Mahfud menggantikan sosok Gus Dur," kata Gus Yusuf, yang juga menjadi pembicara dalam diskusi itu.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Yusuf itu, Mahfud merupakan salah satu tokoh NU yang bisa menjadi figur pemersatu bangsa. Seperti di wilayah Jawa Tengah, Mahfud tidak hanya disukai oleh umat Islam NU, tetapi juga oleh kalangan Tionghoa.

"Selain jadi panutan warga NU, juga dikenal sebagai sosok pemersatu bangsa karena sifat pluralismenya," terangnya.

Yusuf juga menilai, kinerja Mahfud ketika menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi sangat memuaskan. "Kebijakannya di MK tidak hanya dirasakan oleh segelintir kalangan, tapi juga hingga masyarakat kelas bawah," kata dia.

"Karena itu, bersama Mahfud kami berharap NU dan PKB bisa kembali mewarnai pemerintahan Indonesia mendatang dengan corak Islam moderat seperti ketika dipimpin Gus Dur dulu," pungkas Gus Yusuf.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Politikus, ilmuwan, tokoh agama. Guru Besar Tata Negara UII, mantan anggota DPR, mantan Ketua Konstitusi,
    Politikus, ilmuwan, tokoh agama. Guru Besar Tata Negara UII, mantan anggota DPR, mantan Ketua Konstitusi,

    Mahfud MD

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

Video Terkini