Sukses

Kalah Ganteng, Dino Patti Djalal Pernah Disangka Sopir

Di hadapan ratusan mahasiswa Unpad, Bandung, Dino Patti Djalal melontarkan 2 cerita humor. Satu di antaranya soal sopir.

Liputan6.com, Bandung - Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Dino Patti Djalal mengakui menyasar pemilih muda. Ada cara unik yang dipakai Dino untuk mendekatkan diri, yaitu dengan stand up comedy atau melucu.

Dalam kuliah umum di depan ratusan mahasiswa Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Dino melontarkan 2 cerita humor. Cerita pertama tentang sopir ganteng yang pernah bekerja dengannya semasa menjabat Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.

"Ada suka dukanya jadi Dubes Indonesia untuk Amerika. Tampang saya kurang meyakinkan sebagai duta besar. Saya dapat rumah besar, mobil bagus, sopirnya ganteng sekali dan jauh lebih ganteng dari saya," kata Dino di Bandung, Selasa (1/4/2014).

Suatu waktu, lanjut Dino, ia harus menyambut senator-senator Amerika yang akan berkunjung ke rumahnya. "Lalu senator datang dan turun dari mobilnya, dia lihat sopir saya dan kasih kunci ke saya," ujar Dino sembari disambut derai tawa para mahasiswa.

Cerita kedua adalah saat Dino keliling berkampanye dan ada seorang MC (master ceremony) yang salah memperkenalkan dirinya. "Kemarin saya baru dari salah satu universitas dan diperkenalkan Dino Patti Dajal. Lalu saya koreksi dan dia bilang, 'Koreksi namanya Dino Pasti Dajal'. Koreksinya pun masih salah," kelakarnya.

Setelah melemparkan 2 cerita humor, barulah Dino menyampaikan pidato politiknya yang terkait dengan tema 'Nasionalisme Unggul'. Ia mengatakan agar Indonesia menjadi negara maju, maka perlu fokus pada pertumbuhan serta perkembangan ekonomi.

"Orang Barat itu respect-nya apa? Ekonomi. Mereka bisa anggap rendah kita, tapi kalau ekonomi kita kuat mereka respect. China pernah diketawain karena pernah miskin di dunia. Sekarang, mereka disegani oleh dunia," jelas Dino.

Indonesia, imbuh Dino, punya potensi untuk berkembang dalam segi ekonomi dan dipandang oleh dunia. Namun, ia memberi peringatan bahwa tak boleh ada sifat takabur yang ditunjukkan.

"Banyak negara hebat sama-sama berkembang, maju naik tapi something happened. Fillipina seperti itu, dia naik zaman Fidel Ramos, tapi presiden hanya 1 term lalu digantikan dengan (Joseph) Estrada yang banyak masalah. Negara yang jatuh setelah naik, di bawahnya lama," ucap Dino.

Kunjungan ini dimanfaatkan Dino untuk menyasar para pemilih muda. Gaya Dino dalam berkampanye di pemilih muda pun mengikuti gaya Presiden Barack Obama. Ia tampil duduk di depan puluhan siswa dan berkomunikasi dengan bahasa gaul.

"Saya mencoba ke semua golongan, tapi yang paling tahu saya kelas menengah dan anak muda. Itu segmen paling familiar. Itu menggalang dukungan pemilih muda. Anak muda itu saya suka karena berdialog, saya mau buka pikiran mereka," pungkas Dino. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

Ajak Murid SMA Jaga Kerukunan, Dino Patti Curhat Masa Pacaran
Langkah Out of the Box Demokrat Tentukan Capres
Dino Patti Djalal Yakin Bisa Seperti Jokowi 3 Bulan ke Depan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.