Sukses

Mahfud MD Ajak NU Bangun Bangsa dengan Aktif di Pemerintahan

Mahfud MD menyampaikan 2 hal besar yang bisa diberikan NU dalam konteks pembangunan bangsa ke depan.

Liputan6.com, Semarang - Salah satu tokoh potensial untuk menjadi Presiden RI Periode 2014-2019 yang diusung PKB adalah Mahfud MD. Tokoh nasional yang selama ini dianggap mewakili warga Nahdatul Ulama (NU) atau nahdiliyin.

Dalam mencapai cita-citanya itu, Mahfud MD menyampaikan 2 hal besar yang bisa diberikan NU dalam konteks pembangunan bangsa ke depan. Yakni lewat pendidikan dan aktif di pemerintahan.

"Pertama, melalui pendidikan. NU bisa melakukan penataan filosofi pendidikan kita," kata mantan ketua MK itu di acara Pelantikan PCNU Kabupaten Semarang di Pendopo Kabupaten Semarang, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (23/3/2014).

Menurut Mahfud, saat ini ada 3 persoalan pokok yang dihadapi dalam pendidikan. Yaitu terciptanya jarak antara ilmu dengan agama, menguatnya faham rasionalisme dalam ilmu pengetahuan, dan pengembangan iptek yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.

Dia berharap 3 masalah itu bisa diselesaikan. Sebab pendidikan memiliki peranan penting bagi pembangunan bangsa yang baik. "Seluruh persoalan kita saat ini, seperti perilaku korupsi dan bentuk perbuatan yang tidak bertanggung jawab lainnya adalah sebab dari filosofi pendidikan kita yang salah," paparnya.

Kedua, sambung Mahfud, NU harus terlibat aktif dalam pemerintahan dan pengelolaan Negara. Jika NU ingin membangun bangsa, maka NU harus memiliki peranan.

"Kekuasaan itu penting bagi kita untuk mengembangkan diri. Bayangkan, dulu ketika umat Islam dijajah oleh Belanda, tidak memiliki kekuasaan, maka anak-anak kita tidak bisa sekolah. Setelah kita merdeka, maka santri bisa menjadi menteri bahkan Presiden," tandas Mahfud.

Baca juga:

Jokowi Diragukan Kapasitasnya Atasi Konflik Perbatasan

Tampil dalam Iklan PKB, Said Aqil: NU Tetap Netral

Contoh Soekarno, Cawapres Jokowi Disarankan dari Partai Islam

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini