Sukses

ICW: Abraham Samad Harus Fokus Berantas Korupsi

ICW menilai bila pimpinan lembaga hukum terjun politik, maka hal itu tidaklah elok.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dinilai malu-malu tapi mau menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto pada Pilpres 2014. Padahal seharusnya sebagai Ketua KPK dia fokus pada upaya pemberantasan korupsi.

"Sebagai pimpinan KPK seharusnya dia jauh dari gimmmick (tipu-tipu) politik dan fokus pada pemberantasan korupsi," ujar peneliti dari Indonesia Corruption Watch Donal Fariz kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (20/3/2014).

Donal mengatakan, pemimpin daerah atau caleg lumrah maju sebagai calon presiden. Akan tetapi, bila pimpinan lembaga hukum terjun politik, maka hal itu tidaklah elok.

"Sebaiknya Abraham Samad tegas menolak. Jangan justru malu tapi mau. Sikap tegas sangat dibutuhkan supaya KPK tidak ditarik ke ranah politik," kata Donal.

Donald menambahkan,  agenda pemberantasan korupsi juga masih banyak. Jangan sampai agenda ini terhambat ketika nama Abraham Samad digadang layak mendampingi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. "Ya memang ini hak warga negara. Dan kami ingatkan Abraham Samad," tandas Donal.

Ketua KPK Abraham Samad yang namanya melejit seiring terungkapnya sejumlah kasus korupsi kakap di tanah air menarik perhatian Prabowo. Dianggap memiliki ketegasan yang mirip, mantan Danjen Kopassus ini pun memperhitungkan Samad menjadi pendampingnya.

"Pak Prabowo mempertimbangkan dengan baik usulan-usulan dari banyak pihak, termasuk nama Abraham Samad. Prabowo berkeinginan agar Abraham Samad menjadi bakal calon wakil presiden," ujar Koordinator Prabowo Media Center, Budi Purnomo Karjodihardjo.

Samad yang digadang-gadang juga menyatakan, "Berikan saya waktu untuk salat istikharah," kata Abraham Samad di Gedung KPK, Jakarta, Rabu 19 Maret 2014.

 

Baca juga:

Prabowo Gandeng Abraham Samad, Jokowi Terancam?

Bakal Ada Pejabat Jadi Tersangka Baru Suap Sengketa Pilkada

Jadi Cawapres Prabowo? Abraham Samad: Beri Saya Waktu Istikharah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.