Survei: Warga Jakarta Setuju Jokowi Capres Rendah

Liputan6.com, Jakarta - Pencapresan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih menuai pro dan kontra. Baik dari kalangan pengamat politik maupun masyarakat.

Kapala Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi angkat bicara melalui survei yang dilakukan oleh pihaknya di seluruh Indonesia dan juga analisis khusus wilayah DKI Jakarta.

Ia membeberkan, hasil survei dari warga terkait pencapresan Jokowi masih rendah.

"Di sini menariknya, masyarakat Jakarta yang menyetujui Jokowi menjadi calon presiden jauh lebih rendah, daripada masyarakat nasional yang menyetujui Jokowi jadi capres. Secara nasional yang setuju ada 76 persen, dan untuk masyarakat Jakarta yang setuju hanya 69 persen," kata dia di kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2014).

Kemudian, lanjut Burhanuddin, dari yang menyetujui Jokowi maju bertarung dalam perebutan kursi nomor 2 di Indonesia, masih terdapat responden yang tidak menyetujui Jokowi untuk maju. Lantaran jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta masih sisa sekitar 3 tahun lagi.

"27 Persen masyarakat DKI Jakarta tidak menyetujui. Sedangkan secara nasional, yang tidak menyetujui ada 15 persen," ungkapnya.

Survei nasional yang dilakukan lembaga survei Indikator Politik Indonesia, dilakukan sejak 18 Januari hingga 2 Februari 2014 di 33 provinsi Indonesia. Survei itu menggunakan sampel sebanyak 1.720 koresponden, dengan margin of error sebesar 2,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (Shinta Sinaga)

Baca Juga:

Jokowi Nyapres, Ini Nama-nama Cawagub DKI?

Terlalu Patuh, Jokowi Dikhawatirkan Jadi `Boneka` Megawati