Sukses

Hasyim Muzadi: Netralitas TNI Itu Jangan Tidak Ikut Apa-apa

Para tokoh agama, budayawan, pengamat politik meminta TNI bersikap netral dan aktif.

Liputan6.com, Jakarta - Pemuka agama dan pengamat politik mendukung sikap TNI AD yang berjanji bersikap netral saat Pemilu 2014 mendatang. Namun, mereka meminta agar netralitas yang ditunjukkan bukanlah bersifat pasif.

"Netralitas jangan tak ikut apa-apa, tapi aktif," tegas mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Jumat (14/3/2014).

Hasyim menegaskan, TNI harus netral melihat permasalahan yang terjadi di Indonesia. Bila hal itu dilakukan, maka dukungan pun akan mengalir kepada TNI AD.

"Netralitas jangan berada di luar itu semua, tapi dikembalikan untuk kejayaan bangsa. Agama-agama akan menyokong, karena berisi keluhuran bangsa. Dan kalau ada tokoh agama yang tidak, maka ia menjauhi agamanya sendiri," terang Hasyim.

Netralitas yang aktif kembali dipertegas pengamat politik Soegeng Sarjadi. Menurutnya, netralitas aktif adalah tidak membiarkan tindakan menyeleweng secara terus-menerus dibiarkan.

"Netral itu orang yang berpikir waras, proporsional. Yang tidak netral itu yang nggak mikir fundamental. Ada gereja dibakar diem saja, Syiah Suni saling bunuh diem saja, tak boleh," tegas Soegeng.

Soegeng juga tak memungkiri, dalam menjaga netralitas tersebut niscaya terjadi gesekan. Namun, gesekan tersebut akan membawa perubahan, sesuai hukum fisika.

"Kita ini sedang berpolitik. Dalam ilmu fisika kalau tak ada yang bergesek maka tak ada energi. Kalau tidak, ya stagnan, berhenti. Berpolitik itu boleh, tapi seyogianya adalah tentang bernegara, bukan tentang mencari kekuasaan," terang Hasyim.

KSAD Jenderal TNI Budiman mengadakan pertemuan dengan komponen masyarakat menjelang kampanye terbuka yang akan dilakukan peserta pemilu. Berulang kali, Budiman menegaskan agar prajurit TNI bersikap netral saat terlaksananya pesta demokrasi.

Salah satu cara mencegah TNI AD tak netral, Budiman membagi-bagikan nomor ponsel pribadinya dan ajudannya. "Kami mohon kalau ada anggota yang tak bersikap netral, maka kami akan sampaikan nomor-nomor yang dapat dihubungi secara hotline. Mungkin nomor saya 0811159826," ujar Budiman.

Dalam acara ini hadir pula berbagai elemen masyarakat, antara lain Raja Dangdut sekaligus Capres Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, tokoh Katolik sekaligus budayawan Romo Franz Magnis Suseno, dan politisi PDIP Efendy Simbolon. (Ismoko Widjaya)

Baca juga:

Cara KSAD Agar TNI Netral Saat Pemilu

Jelang Pemilu, Rhoma Irama Bertandang ke Markas TNI AD

[VIDEO] Ipar SBY: Mantan Militer Sudah Jadi Rakyat Boleh Nyapres

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini