Sukses

SBY: Tidak Ada Parpol yang Dominan di Pemilu 2014

Presiden SBY memperkirakan di Pemilu 9 April mendatang perolehan suara akan terdistribusi merata di antara partai politik yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperkirakan tidak akan ada partai politik yang dominan di Pemilu 9 April mendatang melainkan perolehan suara akan terdistribusi merata di antara partai-partai yang ada.

"Kecuali ada peristiwa yang dramatis pada 1,5 bulan ke depan, no single political party yang akan sangat dominan," katanya pada pertemuan dengan Forum Pemimpin Redaksi di Jakarta, Senin (10/3/2014) malam.

Dalam diskusi yang dipandu Chairul Tanjung itu SBY tak yakin ada parpol yang mampu menembus 30 persen suara. SBY mengatakan jangan dibayangkan ada parpol mencapai 30 persen, kemudian nomor dua 20 persen, ketiga 5 persen.

"Maybe I am wrong, lihat saja nanti," kata SBY yang menyatakan bacaan dan ramalannya itu didasarkan pada pengalamannya pada 2 kali Pemilu 2004 dan 2009.

Menjelang pemilu, katanya, semua bisa terjadi. Ia mencontohkan suara Fauzi Bowo yang 3 bulan sebelum Pilgub DKI mencapai 50 persen bisa dikalahkan Jokowi yang sebelumnya elektabilitasnya cuma 30 persen.

Pada Pilgub Jawa Timur, Pakde Karwo yang incumbent pada 3 bulan sebelum Pilgub sekitar 50 persen. Lawannya Khofifah baru 25 persenan. Dalam waktu tiga bulan Khofifah naik jadi 37 persen dan Pakde Karwo turun menjadi 47 persen.

"Jadi, dalam 1,5 bulan ini anything may happen, terpulang kepada apa yang dilakukan pemimpin politik," lanjut SBY.

SBY juga mengatakan menurut bacaannya sampai saat ini belum ada calon presiden yang sudah aman, meskipun ada capres yang mengaku sudah memiliki boarding pass ke pencapresan.

"Sekarang ini sangat belum certain siapa yang akan jadi presiden menggantikan saya nanti," katanya

SBY mengatakan bahwa masing-masing Capres punya peluang, tapi semuanya belum aman. "Dalam arti bisa mengklaim saya akan terpilih, saya akan menang. Itu belum ada kepastian," tandasnya. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini