Sukses

Survei: Jokowi Tidak Nyapres, Prabowo Menang

Namun dalam survei Analisa Media Survei Nasional (Median) ini, jika Jokowi diusung sebagai capres PDIP, tidak serta merta berjalan mulus.

Liputan6.com, Jakarta - Analisa Media Survei Nasional (Median) menilai, bila PDIP mengusung Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebagai capres Pemilu 2014, secara tidak langsung elektabilitas PDIP akan menurun. Namun jika PDIP menjagokan Joko Widodo atau Jokowi, elektabilitas PDIP akan naik.

"Kalau begitu, kenyataannya bahwa elektabilitas saat ini dibanding 2009 sama saja tidak akan mengalami kenaikan kalau tidak mencalonkan Jokowi," kata Direktur Riset Median Sudarto di Jakarta, Selasa (4/3/2014).

Namun apabila ternyata PDIP tidak menjagokan Gubernur DKI Jakarta itu, maka peluang Ketua Dewan Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menang. Sebab dari hasil survei, nilai elektabilitas Megawati lebih kecil dibanding Jokowi.

"Kalau Jokowi tidak maju, maka survei Prabowo akan menang," ujar Sudarto.

Jokowi, kata Sudarto, apabila diusung sebagai capres PDIP tidak serta-merta berjalan mulus dalam pemilihan presiden (pilpres). Karena masyarakat, khususnya warga Jakarta masih berharap agar Jokowi dapat menyelesaikan permasalahan yang saat ini dia pimpin.

"Survei Jokowi di DKI dengan elektabilitas pilpres hasilnya 70%. Tapi bila tidak ada permasalahan Jakarta, seperti kemacetan dan banjir, bisa lebih dari itu. Tapi karena persoalan itu dapat memengaruhi elektabilitas Jokowi," ungkap Sudarto.

Sudarto menambahkan, survei ini dilakukan kepada responden melalui 2 tahap. Pertama, menanyakan awareness (kesadaran) publik secara nasional terhadap permasalahan banjir dan kemacetan di Jakarta.

"Kedua, setelah mengetahui informasi bahwa kemacetan dan banjir masih menjadi masalah di Jakarta, kami kembali meminta responden untuk memilih kembali presiden pilihannya," jelasnya.

Dalam survei tersebut, sebelum masyarakat mengetahui Jokowi belum berhasil, Jokowi berada di peringkat pertama dengan tingkat elektabilitas 30,1%, disusul Prabowo Subianto 18%, Aburizal Bakrie 10%.

"Namun setelah masyarakat diberitahu kinerja Jokowi, maka posisi Jokowi merosot ke peringkat 3 dengan 15,3% dan peringkat pertama Prabowo dengan 20%, Megawati 16%," tandas Sudarto.

Survei yang dilakukan pada 28 Januari hingga 15 Februari 2014 ini menggunakan sampel yang dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional. Margin of error survei ini 2,57% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Survei ini dilakukan menggunakan kuesioner dengan metode face to face interview kepada setiap responden, dengan melibatkan 1.500 responden warga negara Indonesia di 33 provinsi. (Shinta Sinaga)

Baca juga:

Tjahjo PDIP: Tekanan Deklarasi Capres Kuat Sekali

Pengamat: PDIP Jangan Eksploitasi Jokowi

Pengamat: PDIP Sekarang Era Jokowi, Bukan Megawati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.