Sukses

Ahok: Saya Masuk Politik karena Marah

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sejatinya orang yang tidak suka politik.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sejatinya orang yang tidak suka politik. Namun, karena banyak menemui kendala birokrasi saat menjadi pengusaha, kemarahan akhirnya membawa dia ke dunia perpolitikan nasional.

Pria yang akrab disapa Ahok itu membeberkan kisah perjalanannya memasuki ranah politik dalam wawancara dengan Retno Pinasti dari Liputan 6 SCTV.

"Saya sebetulnya masuk politik karena kemarahan mungkin gitu ya. Saya sebetulnya bukan orang yang suka politik. Saya pun nggak pernah masuk ke pramuka, apa lagi AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia), KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia)," ujar Ahok.

Ia mengaku sempat frustasi dan mau pindah ke Kanada saat pabriknya tutup karena tidak sejalan dengan pejabat di kampung halamannya, Bangka Belitung.

"Saya berantem sama pejabat. Saya pikir mau saya gebukin saja, proyek kurang ajar ini. Habis dia pikir gini, 'Kamu bangun pabrik US$ 1 juta, nasib pabrik kamu ada di tangan saya, saya bisa tutup atau tidak pabrikmu.' Saya bilang, enak saja pabrik saya mau tutup. Nggak urusan saya kan, mau saya gebukin saja, ditangkep nggak jadi, nggak lama pabrik ditutup," tutur Ahok.

Singkat cerita, pada 2003 pabrik milik Ahok tutup. Ia tidak bisa bantu masyarakat di daerahnya lagi. "Kalau gitu sudah, daripada nolong nggak bisa, lawan nggak bisa, ya sudah saya masuk ke gelanggang, akhirnya kecemplung sampai akhir ini," tukas Ahok.

Mau tahu cerita selengkapnya? Saksikan tayangan Video Indonesia Baru di bawah ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.